MASA KEMAJUAN DINASTI UMAYYAH
Masa
pemerintahan Bani Umayyah terkenal sebagai suatu era agresif, dimana perhatian
tertumpu pada usaha perluasan wilayah dan penaklukan, yang terhenti sejak zaman
kedua khulafaur rasyidin terakhir. Hanya dalam jangka 90 tahun, banyak bangsa
di empat penjuru mata angin beramai-ramai masuk kedalam kekuasaan islam, yang
meliputi tanah spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara, Jazirah Arab, Syiria,
Palestina, sebagian daerah Anatolia, Irak, Persia, Afganistan, India dan
negeri-negeri yang sekarang dinamakan Turkmenistan, Uzbekistan dan Kirgiztan
yang termasuk Soviet Rusia.
Menurut Prof. Ahmad Syalabi,
penaklukan militer di zaman Umayyah mencakup tiga front penting, yaitu sebagai
berikut :
1. Front melawan bangsa Romawi di Asia
kecil dengan sasaran utama pengepungan ke Ibu kota Konstatinopel, dan
penyerangan ke pulau-pulau di Laut Tengah;
2. Front Afrika Utara, selain menundukan
daerah hitam Afrika, pasukan muslim juga menyeberangi Selat Gibraltar, lalu
masuk ke Spanyol;
3. Front timur menghadapi wilayah yang
sangat luas, sehingga operasi ke jalur ini dibagi menjadi dua arah. Yang satu
menuju utara ke daerah-daerah diseberang sungai Jihun. Sedangkan yang lainnya
kea rah selatan menyusuri Sind, wilayah India bagian barat.
Saat-saat yang paling mengesankan dalam ekspansi ini
ialah terjadi pada paruh pertama dari seluruh masa kekhalifahan Bani Umayyah,
yaitu ketika kedaulatan dipegang oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dan tahun-tahun
terakhir dari zaman kekuasaan Abdul malik.
Pada masa pemerintahan Muawiyah diraih kemajuan
besar dalam perluasan wilayah, meskipun pada beberapa tempat masih bersifat
rintisan. Ekspansi ke timur yang telah
dirintis oleh Muawiyah, lalu disempurnakan oleh khalifah Abdul Malik. Dibawah
komando Gubernur Irak, Hajjaj bin Yusuf.
Kemudian
tiba masa kekuasaan I yang disebut-sebut sebagai “ masa kemenangan yang luas”.
Prestasi yang lebih besar dicapai oleh Al-Walid ialah front Afrika Utara dan
sekitarnya. Setelah genap tanah Afrika bagian utara diduduki, pasukan muslim
dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad menyeberangi Selat Gibraltar masuk ke
Spanyol.
Disamping keberhasilan tersebut, Bani
Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan berbagai bidang, baik politik
(tata pemerintahan) maupun sosial kebudayaan, khalifah Bani Umayyah dibantu
oleh beberapa orang sekretaris untuk
membantu pelaksanaan tugas, yang meliputi :
1. Katib
Ar-Rasail, sekretaris yang bertugas
menyelenggarakan administrasi dan surat-menyurat para pembesar setempat.
2. Katib
Al-Kharraj, sekretris yang bertugas
menyelenggarakan penerimaan dan pengeluaran Negara.
3. Katib
Al-Jundi, sekretaris yang bertugas
menyelenggarakan berbagai hal yang berkaitan dengan ketentraman.
4. Katib
Asy-Syurtah, sekretaris yang bertugas menyelenggarakan
pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum.
5. Katib
Al-Qudat, sekretaris yang bertugas
menyelenggarakan tertib hukum melalui badan-badan peradilan dan hakim setempat.
Kemajuan Bidang Peradaban
Dinasti umayyah meneruskan tradisi kemajuan dalam
berbagai bidang yang telah dilakukan masa kekuasaan sebelumnya, yaitu masa
kekuasaan khulafaur rasyidin.
Menurut Jurji Zaidan (George Zaidan) beberapa
kemajuan dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan antara lain sebagai
berikut:
1. Pengembangan Bahasa Arab
2. Marbad Kota Pusat Kegiatan Ilmu
3. Ilmu Qiraat, Yaitu ilmu seni baca al-qur’an
4. Ilmu Tafsir
5. Ilmu Hadits
6. Ilmu Fiqh
7. Ilmu Nahwu
8. Ilmu Jughrafi dan Trikh
9. Usaha Penerjemahan